Namek Tinus Blog

Selasa, 05 Maret 2024

Belajar Hal Baru di Kota Saint Peterburg, Rusia.

Sankt-Peterburg (Dalam Bahasa Rusia: Санкт-Петербу́рг) adalah kota di Rusia. Kota ini dulunya bernama Petrograd dari tahun 1914-1924, dan Leningrad dari tahun 1924-1991. Kota ini menggunakan zona waktu UTC+3 mengikuti Zona Waktu Moskwa. Sankt-Peterburg sekarang adalah pusat pemerintahan Oblast Leningrad walaupun memiliki status sebagai kota federal. Kota ini adalah kota pelabuhan yang terletak di tepi Sungai Neva dan Teluk Finskiy. Penduduknya berjumlah 5.601.911 jiwa berdasarkan sensus tahun 2021. Di kota ini mengalir lebih dari 40 sungai dan kira-kira 20 kanal. Dan pada saat ini menjadi kota yang sangat menarik. Menariknya adalah karena seni tata kotanya yang rapih dan bersih, gedung-gedungnya di bangun dengan bercerminkan pola bangunan Eropa, Kota yang sibuk dan modelis. Itulah yang tergambar dalam pikiran saya terkait dengan Kota tercantik yang pernah saya kunjungi saat ini di dunia. Dalam beberapa waktu kami telah mengunjungi beberap tempat dalam waktu yang singkat dan mudah untuk bepergian. Semua ini di dukung oleh sistem transportasi yang semuanya saling berkaitan dan kontinou, sehingga ketika kita akan pergi ke suatu tempat yang jauh, kita cukup melihat sistem tranportasi yang tertera pada peta transportasi kota. Anda bisa menggunakan moda kerata bawah tanah (Metro), Kren, bus, taksi, skuter. Semuanya tersedia di tempat-tempat yang sudah di desain khusus untuk fasilitas tranportasi. Khusus ketika kita ingin menggunakannya Skuter kita hanya dapat mendowload aplikasi dan kemudian mengisi saldo dan selanutnya melakukan scan aplikasi yang sudah terinstal di hp ke perangkat yang sudah di tempelkan di skuter maka kita dapat dapat menggunakannya sesuai dengan kemana tujuan kita pergi. Benda tersebut juga di lengkapi dengan alat GPS sehingga pemiliknya bisa mengetahui lokasi terakhir berada di posisi mana. Hal yang menarik juga adalah kami tidak merasa terganggu ketika sedang bersantai di tempat publik seperti taman, kolam dan cafe yang terdapat di pinggir jalan. Jika ada yang menjadi pengemis dan datang meminta minta itu akan terlihat aneh bagi mereka. Karena bagi sebagian pegemis atau pengamen mereka akan berada hanya di satu tempat saja dan melakukan sebuah atraksi sehingg dapat menarik simpati orang dan kemudian mendapatkan perhatian selanjutnya akan diberikan upah dari apa yang di tampilkan itu, Yah tentu saja berbeda dengan di Indonesia khususnya kota kota seperti di Jakarta, bandung, Surabaya dan Yogyakarta yang memiliki jumlah penduduk sangat banyak.
Kunjungan wisata dari Kampus Baltic State Technical University

Selasa, 16 Mei 2023

Kuliah Di Saint Petersburge (Rusia), Mimpi Yang Jadi Kenyataan.

Perjalanan Panjang Menuju Mimpi yang Terwujud. Kuliah di Luar Negeri menjadi salah satu impian anak-anak Indoensia pada umumnya, tidak ketinggalan juga bagi anak-anak Papua yang berada di seluruh Tanah Papua. Setiap anak-anak ataupun orang tua pasti punya keinginan bahwa suatu saat salah satu dari keluarga mereka ataupun mereka sendiri dapat menginjakan kakinya di luar negeri. Dan untuk tujaun pendidikan adalah impian setiap orang. Namun dari sekian banyak perjuangan anak-anak muda Papua pada khusunya, ada berbagai aspek yang dapat mempengaruhi keberhasilan mereka dalam mengamapi cita-cita dan mimpi mereka untuk mendapatkan pengalaman di luar negeri. Tantangan yang paling banyak di hadapi adalah penguasaan bahasa. Bahasa merupakan suatu kewajiban dalam menempuh pendidikan di LN, karena itu penting sekali untuk menguasai bahasa dimana tujuan kita akan menempuh study. Misalanya jika kita ingin ke negera-negara Asia, Eropa, Amerika dan Australia maka kita wajib menggunakan bahasa Inggris. Jika kita kita mau mengambil Rusia sebagai negara untuk menempuh pendidikan makan bahasa Rusia adalah wajib kita kuasai, begitupula dengan Jepang dan Cina, kita harus kuasasi bahasa mereka di samping bahasa Ingris yang adalah bahasa pengantar di seluruh dunia. Pengalaman yang saya hadapi cukup panjang dari cerita dan tantangan yang saya hadapi. Saya punya keinginan setelah kuliah dari S1 di Manokwari, mau melanjutkan ke luar negeri. Tujaunnya adalah Australia ataupun ke New Zealand. Saya sangat menyukai negara ini karena selain sebagian kotanya memiliki iklim yang sama dengan Papua, beberapa tempat di New Zealand juga menjadi lokasi syuting film ternama, sebuth saja Harry Poter. Selain itu jurusan yang saya tekuni yakni Kehutanan dapat memberikan saya pengalaman yang tidak jauh berbeda dengan alam di Papua, hanya saja pasti ilmu yang di pelajari akan sedikit berbeda.
Insert: Bersama teman-teman di Kota Saint Petersburg, Rusia. Oke.... itu seputar pegalaman dan mimpi saya, Cerita berlanjut. Ketika pada tahun 2010 saya selesai pendidikan di Manokwari, Puji Tuhan saya langsung mendapatkan penawaran kerja di salah satu Lembaga Swasta yang kemudian memberikan banyak ilmu dan pengalaman kerja kepada saya, 2010-20217 adalah pengalaman kerja yang sangat penting ketika itu di LSM WWF-Indoensia Site Regional Papua. Kemudian pindah ke LSM Perkumpulan Silva Papua Lestari (PSPL) dan Saat ini menjadi bagian dari pengurus Perkumpulan Harmoni Alam Papuana (PHAP) yang kami bentuk bersama dengan beberapa teman-teman sebelum terjadi Bencana wabah Covid-19 pada tahun 2020. Perjalanan saya dalam mendapatkan kesempatan kuliah ke luar negeri tidak semudah yang dibayangkan, pernah saya tahun 2015-2019 secara berturut melakukan tes bahsa Inggris pada program Austalian Awards yakni Program English Language Training Assistance (ELTA). Sebanyak 5 kali dalam kurun waktu tersebut saya harus ke Jayapura untuk tes tertulis bahasa inggris setelah dinyatakan lulus administrasi dan sebayak 5 kali itu pula saya harus gagal, karena penguasaan bahasa saat itu tidak memenuhi syarat untuk masuk pada tahap berikutnya. Akhirnya pada tahun 2020, ada program kerja sama dari Pemda Merauke dengan Lembaga Pengelola Beasiswa yang di kelolah oleh anak Papua yang juga adalah lulusan luar negeri dan seorang pilot yakni Bpk. Samuel Tabuni. Saya pun mendapatkan kesempatan dalam 50an anak asli Marind yang direkrut untuk melanjtukan study ke luar negeri atas kerja sama tersebut. Perjuangan kami pun tidak semudah yang kami bayangkan. Yah.... ketika kita mengambil sebuah pilihan sudah pasti akan ada banyk hal yang di korbankan. Begitupula dengan keputusan yang saya ambil karena ini menjadi mimpi saya yang sudah lama, maka kesempatan ini tidak saya sia siakan. Tujuan saya masih sama yakni ke Australia ataupun New Zealand. Kami mendpatkan pendidikan bahasa dan karakter di Lembaga Papua Language Institute (PLI) selama satu tahun pada tahun ajaran 2021-2022. Sudah pasti banyak hal yang didapat, pengalaman, relasi, persoalan keluarga yang tidak dapat saya lupakan yaitu adik yang bungsu harus meninggal dunia ketika saya harus berada pada persiapan untuk mengambil kelas IELTS (The International English Language Testing System) yang di selenggarakan oleh PLI. Pejuangan kami pun tidak berhenti sampe disitu, ketika kami harus kembali ke Merauke dan menunggu hingga 6 bulan. Tepatnya pada bulan Maret 2023, kami pun akhirnya ke Jakarta dan selama hampir satu bulan sambil menunggu beberapa kelengkapan dokumen dan akhirnya kamipun pada bulan April 2023 berangkat menuju Moskow melalui Jakarta-Doha (Qatar). perjalanan yang cukup lama, menempuh waktu 18 jam hingga ke Moskow dan selanjutnya 10 jam dari Moskow menuju ke Kota Saint Petersburg, dimana tempat kami selanjanutnya menempuh pendidikan bahasa sesuai dengan kontrak belajar kami.
Insert: Aktivitas belajar di Kampus di Kota Saint Petersburg. Minggu pertama menjadi minggu yang cukup berat, karena kami harus beradapatasi dengan segala hal. Saat itu salju masih ada dan itu minggu terakhir ketika akan masuk musim semi. Kampipun harus beradaptasi dengan Bahasa yang berbeda dengan bahasa Inggris, Kehidupan sosial yang jauh berbeda dengan Indoensia, makanan yang pasti tidak sesuai dan juga kedispilanan hidup orang Rusia dengan aktivitas yang padat. Bersambung....

Rabu, 30 Maret 2022

Pengalaman Berburu Beasiswa Luar Negeri (Part 1)

Belajar bahasa Inggris mungkin bukan menjadi salah satu mata pelajaran yang menarik bagi saya sejak SD, SMP dan SMA. Walapun itu pernah saya coba sekali dua kali. Namun itu membuat saya tidak tertarik belajar Bahasa Inggris. Berbeda ketika tamat SMA dari Jurusan IPA pada tahun 2005. Saya memilih dua Universitas terbaik di Tanah Papua, dengan pilihan pertama adalah Universitas Cenderasih (UNCEN) dan pilihan kedua adalah Universitas Negeri Papua (UNIPA). Jurusan yang saya pilih di UNCEN adalah Sastra dan Bahasa Inggris untuk pilihan pertama dan yang kedua adalah Jurusan Biologi, sementara di UNIPA, pilihan pertama adalah Sastra dan Bahasa Inggris dan kedua adalah Kehutanan. Namun Tuhan memberikan pilihan saya tertuju pada Bidang Kehutanan. Manokwari menjadi tujuan saya untuk menempuh pendidikan sarjana, dan selesai pada 2010. Setelah itu mendapatkan pekerjaan di beberapa NGO Nasional dan Lokal, Itu pengalaman yang berharga buat saya. Namun dalam tulisan ini, yang ingin saya bagikan adalah pengalaman saya mengejar beasiswa luar negeri dengan pengalaman Bahasa Inggris yang pas pasan. Saya memulai minat saya dalam mengejar beasiswa pada saat saya bekerja pada salatah satu NGO di Asmat. Minat ini bertubuh sejak melihat dan merasakan pengaalaman hidup bersama masyarakat Asli Papua dimana tempat saya bekerja. Sejak saat itu, pada tahun 2016, saya mulau memulai minat saya untuk mencari lamaran beasiswa S2. Perjuangan saya dimulai pada peluang beasiswa AAS (Australian Awards Scholarship) dengan program mereka yakni ELTA (Program English Language Training Assistance) , atau program Bantuan Pelatihan Bahasa Inggris) dirancang untuk menunjang para pendaftar Beasiswa Australia Awards jenjang S2 (Master) yang memenuhi kriteria beasiswa namun memiliki tingkat kemahiran bahasa Inggris di bawah persyaratan minimal IELTS 5,0 untuk pendaftaran Australia Awards Scholarships wilayah Timur.
Foto Aktivitas Bersama di Kelas Bersama Wiliam (Jerman) di Kelas Mandiri Kaka Elda Amabay Awalnya saya mencoba mendaftar lewat link yang di berikan oleh teman-teman. Dan ternyata tahap pertama lulus, dan selanjutnya akan masuk pada tahap kedua yakni tes tertulis di Jayapura yang dilaksanakan di bulan November. Dan saya pun berangkat ke Jayapura, dengan menggunakan kapal laut ke TImika dan pesawat selanjutnya ke Jayapura. Kwalitas bahasa Inggris saya saat itu belum terlalu bagus, walaupun sering berkomunikasi dengan Orang bule. Namun saya hanya bermodal nekat dan niat, saya pun berangkat. Tiba waktunya kami melakukan test. Tahap kedua, tes yang di lakukan adalah menjawab pertanyaan pilihan Ganda dan Menulis Essay. Tahap ketiga adalah wawancara. Saya pada kesempatan ini belum mendapatkan kesempatan untuk masuk dalam tahap ke tiga. Gagal. Saya, tidak menyerah. Sejak test itu dilakukan pada tahun 2016, niat saya semakin tinggi untuk pergi sekolah ke luar negeri. Akhirnya pada tahun-tahun berikutnya saya mencoba terus, yakni 2017, 2018 dan 2019. Gagal, Gagal dan Gagal. Namun kegagalan itu membuat saya tidak putus asa, tetap semngat dan maju terus. Sambil membentuk kelas belajar di Salah satu kampung di Merauke. Saya pun mencoba beberapa beasiswa. Tahun 2021, dimana saat itu sudah tidak bekerja lagi, saya mendapatkan berkat Tuhan yang sangat saya dampakan, yakni berkesemapatan belajar Bahasa Inggris bersama Papua Language Institute (PLI) di Jayapura. Pada program ini, sangat membantu saya dalam mempersiapkan diri untuk melanjutkan studi magister di luar negeri. Pilihannya adalah New Zealand pada awalnya. Negara ini menarik karena bagi saya itu menjadi negara yang sangat indah dan memiliki tingkat pendidikan yang berkwalitas. (Bersambung)

Jumat, 27 Desember 2019

Mati Karena Minuman Beralkohol Bukan Tuhan Yang Panggil

Jangan Salahkan Tuhan Jika Mati Karena Minuman.

Amsal 20:1 "Anggur adalah pencemooh, minuman keras adalah peribut, tidaklah bijak orang yang terhuyung-huyung  karenanya".

Ilustrasi Minuman Alkohol (Sumber: Google)

Ayat di atas adalah kutipan dari Alkitab yang sangat baik untuk kita renungkan. Jika di lihat secara seksama telah di jelaskan bahwa "minuman beralkohol" jika di minum pasti akan mengakibatkan keribuatan, orang tidak bijak dalam berpikir dan berperilaku, akan ada banyak kata-kata kotor dan hujatan yang keluar dari mulut sang peminum. Dan akibatnya adalah kekacauan, kecelakaan, perkelahian bahkan kematian akan menjadi akhir dari cerita sang peminum.
Belakangan ini saya banyak mendengarkan nasihat dari para tua-tua, pastor dan penginjil serta dapat melihat secara nyata tentang akibat dari minuman keras (miras). Dan akhir tahun merupakan akhir bagi sebagian orang yang mungkin sudah bosan untuk hidup bahkan mungkin mereka akan menyia-nyiakan hidup mereka, karena meminum minuman alkohol hingga tidak dapat dikontrol. 
Pada sebuah diskusi dengan salah satu Pendoa dari Jayapura, saya dan berdiskusi pada malam natal tahun 2019 tentang minuman keras. Kata orang dengan istilah adalah "Air Kincing Setan" entah itu muncul dari mana, tapi istilah ini sudah menjadi bahasa yang merujuk pada Miras tadi. Kembali ke pembahasan; kata Pendoa tersebut bahwa " Sebaiknya Orang Yang Mati karena Minuman, Sebaiknya jangan Di Doakan, dan jangan disebutkan juga bahwa itu Tuhan yang panggil" . Ini memang benar seperti pada kutipan berikut ini:
"Allah mempunyai rencana untuk setiap orang yang percaya dalam Tuhan Yesus Kristus. PanggilanNya itu tidak hanya berkaitan dengan suatu tujuan yang indah bagi kita setelah mencapai kekekalan, tetapi saat inipun kita juga mendapat panggilan seperti itu.”©Dialah yang menyelamatkan kita dan MEMANGGIL kita dengan panggilan kudus ….. berdasarkan maksud dan kasih karuniaNya sendiri …ª (2 Tim 1:9).
Jadi Panggilan Tuhan itu tidak berkenan untuk orang mabuk, atau karena dia mabuk dan kemudian mati karena sesuatu akibat, maka itu bukan Tuhan yang panggil, tetapi itu panggilan SETAN DKK. Pada kutipan berikut ini sangat jelas mengatakan tetang minumn dan mabuk-mabukan:
Mengapa mabuk itu berbahaya? Ada dalam Alkitab,"Janganlah kalian mabuk oleh anggur, sebab itu akan merusakkan kalian. Sebaliknya, hendaklah kalian dikuasai oleh Roh Allah (Efesus 5:18, BIS)............ Bandingkan juga dengan kutipan ini: Mengapa raja-raja dan penguasa-penguasa dinasehatkan agar tidak minum minuman beralkohol? Ada dalam Alkitab,"Minum anggur dan ketagihan minuman keras, tidak pantas bagi penguasa. Sebab, apabila raja minum minuman keras, ia lupa akan hukum dan tidak menghiraukan hak orang lemah (Amsal 31:4-5, BIS).
Jadi Orang yang mati karena minum berlakohol jangan didoakan dan jangan disebut "itu Tuhan yang Panggil". sebaiknya berhadap dan bersadarlah selagi kita semua masih diberi kehidupan. Memang benar akhohol setidak penting untuk tubuh namun dalam jumlah yang tidak lebih dari memabukan. @AW

Selasa, 22 Oktober 2019

Fenomena Goyang PaTola

Namek Tinus BlogGOYANG PANTA BOLA “PATOLA” TREND MASA KINI YANG MENGALAHKAN BUDAYA TARIAN DAN YOSPAN

“Sebuah Trend Anak Muda Masa Kini Dengan Meninggalkan Budaya Asli, Apakah Ini Pelangaran UU Pornografi dan Pornoaksi?”

Oleh: Agus Wianimo, S.Hut

Belakangan ini, banyak orang sudah mulai tertarik dengan salah satu trend baru yang di populerkan oleh anak-anak muda, dan kebanyakan dari mereka adalah para gadis-gadis belia yang bahkan masi di bawah umur. Trend tersebut adalah goyang patola (Panta Bola).
Ilustrasi: Goyang Panta Bola (Patola), Contribut by Youtube.

Sebenarnya tarian ini adalah tarian yang di adopsi dari nergara eropa, amerika dan afrika yang kemudian di bawakan dalam sebuah tarian-tarian atau dance konteporer yang sudah di mordenisasikan. Sehingga terkesan erotis dan lebih memarekan salah satu bagian tubuh yakni Pan**t. Goyang panta bola atau lebih dikenal sebagai goyang patola ini, tidak memiliki sejarah yang jelas. Trend ini muncul ketika banyak orang di amerika dan dunia barat lainnya melakukan gerakan ini sebagai bagian dari penari latar pada sebuah vidio musik yang banyka menapilkan bagian tubuh tertentu. Yang kemudian di adopsi oleh sebagian anak muda terutama di tanah papua.
Fenomena goyang patola ini belakang di perbincangkan setelah terjadi sebuah kasus yang di luar agenda acara pada hajatan Festival Danau Sentani XII tahun 2018, yang dilakukan di Kabupaten Jayapura. Pada moment tersebut diijinkan oleh pemabawa acara untuk mengisi kekosongan waktu dalam jeda acara. Dan lagu tersebut di putarkan dengan judul “Patola-Panta Bola” yang di populerkan dalam lagu-lagu berjender Rap oleh sekelompok anak muda yang berasal dari Merauke. Setelah peristiwa tersebut mulai banyak orang membicarakan situasi ini. Dan dapat dijumpai di media Sosial seperti Twiter, Facebook, Youtube dan media lainnya.
Dosen Seni Tari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua, Muhammad Ilham M. Murda menyoroti fenomena goyang patola yang ditampilkan dalam gelaran Festival Danau Sentani yang digelar di Khalkote, tepian Danau Sentani, Kabupaten Jayapura sejak 19 Juni 2018. Dalam keterangannya, Kandidat Doktor Antropologi Seni Universitas Cenderawasih ini mengatakan, sudah mulai ada pergeseran budaya asli papua yang terpengaruh dengan budaya barat. Salah satunya terlihat dari gerakan yang disajikan dalam goyang patola. Menurutnya, gerakan goyang patola adalah bentuk kesenian populer yang ada di negara lain dan sudah mulai digemari oleh masyarakat di Papua dari berbagai golongan. “Kalau melihat secara estetika gerak tarian Patola tersebut, banyak mengandung gerak sensual, erotis atau porno aksi yang bisa merusak moral generasi di Papua dan terkesan tidak mendidik,” ucap Muhamad Ilham M. Murda kepada Jubi, Rabu (20/6/2016).
Beberapa pendapat menyatakan bahwa:
"Maaf tong bagikan ajah, sekedar info untuk kaum muda."
"Za tra setuju, stopp, stop, stopp..."
"Goyang patola dan ancamanya bagi kaum muda papua"
Goyang Patola adalah pornoaksi, yakni sebuah gerakan erotis dan sensual yang dilakukan secara tunggal atau bersama-sama, yang menimbulkan fantasi seksual terhadap penonton. Dampak budaya liberalis ini mengikis budaya bangsa Papua, dan dakendensi moral. Kolonialisme Indonesia mengemas ini sebagai taktik kehancuran. Budaya kita distrigma menganut sex bebas. Padahal, dengan mendukung goyang Patola mereka sengaja mendukung dampak free sex.
Papua tidak memiliki budaya sex bebas. Budaya Free sex itu budaya liberalis barat yang telah dicangkok dalam moral negara kolonial Indonesia, yang mengijinkan goyang ngebor hingga patola, walau KUHP Pornoaksi tegas menolaknya. Dari pengamatan dimedia sosial terutama di media Twitter dapat dijumpai begitu banyak aksi-aksi yang menurut penulis sangat tidak mengangkat budaya orang Papua, mungkin dari seni kontemporer ini menjadi baik, namun tidak pada tempatnya. Karena mereka yang pada umumnya adalah kaum remaja dan muda terjebak oleh pemanfaatan teknologi yang tidak positif.
Perhatian orang tua sangat dibutuhkan terutama dalam hal memberikan pengetahuan dan informasi yang baik, sehingga potensi yang negatif ini tidak dapat dikembangkan. Disamping itu dalam hal mengontrol media sosial anak, orang tua perlu mengawasi dan menasehati jika ada hal-hal yang dapat mecerminkan hal-hal yang buruk. Selain itu perlu perhatian dari sekolah dengan memberikan pendidikan moral yang sering disampaikan kepada para murid agar memberikan pemahaman luas. Karena sekali lagi hal ini akan memberikan dampak kepada hal-hal yang negatif. #AW


PENGELOLAHAN HUTAN LESTARI MASYARAKAT ADAT


PENGELOLAHAN HUTAN LESTARI MASYARAKAT ADAT
KAMPUNG GURIAD DISTRIK UNURUM GUAY

(Laporan Kegiatan)

Oleh

Agustinus Wianimo, S.Hut

Latar Belakang
Pendampingan masyarakat merupakan salah satu usaha atau kegiatan yang dilakukan dengan maksud untuk memberdayakan masyarakat lokal di bidang tertentu dengan memicu pada visi dan misi atau tujuan dari kegiatan sehubungan dengan maksud pemerintah daerah dalam hal ini Gubernur Papua dan Gubernur Papua Barat mengeluarkan Surat Keputusan Bersama No.163 tahun 2007 dan 16 tahun 2007, dalam keputusan untuk menghentikan/ekspor log dari Papua yang tidak lain untuk memanfaatkan sumber daya alam hutan serta pengelolaannya. Selain itu untuk memberikan peningkatan ekonomi yang signifikan bagi Provinsi Papua pada umumnya dan pada khususnya bagi masyarakat adat yang berada di dalam dan sekitar kawasan hutan.
Keterlibatan masyarakat dalam mendukung program konserfasi dan pengolaan alam khususnya bidang kehutanan sudah ada sejak dari nenek moyang mereka. Untuk adanya keterlibatan dan kerja sama antara berbagai pihak khususnya masyarakat setempat untuk menjaga dan melestarikan alam, maka dibutuhkan keterlibatan pihak lain selain pemerintah yakni lembaga-lembaga masyarak yang bergerak dibidang pemerhati lingkungan untuk menjawab amanah yang tertuang dalam Peraturan Daerah Khusus Provinsi Papua No. 21 Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Hutan Berkelanjutan di Provinsi Papua.
Salah satu pendampingan yang telah dilaksanakan adalah pendampingan pada kelompok KSU JIBOGOL Kampung Guriat yang terus dilakukan dan merupakan kegiatan yang berkelanjutan. Kegiatan pendampingan ini meliputi pembentukan pengurus KSU JIBOGOL dengan berorientasi pada pengolahan dan pemanfaatan hutan lestari berbasis masyarakat adat, konservasi hutan dan implementasi teknik silvikultur untuk menuju sertifikasi. Selain itu terdapat usaha-usaha dibidang lain yang dapat dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi serta kebutuhan masyarakat setempat.
Sehubungan dengan kegiatan pendampingan pengelolaan hutan lestari berbasis masyarakat adat yang merupakan salah satu dari beberapa langkah strategis yang telah dilakukan untuk menjawab undang-undang OTSUS di Papua, maka kelompok KSU JIBOGOL ini perlu memiliki landasan yang kuat yakni dengan peningkatan kapasitas pengurus dan anggota yang dapat mengelolah serta melakukan proses managemen organisasi dengan baik dan sesuai dengan prosedur sehingga akan lebih baik untuk menuju syarat sertifikasi hasil hutan kayu dan menjawab tantangan dalam dunia bisnis lolak maupun global.
Landasan ini perlu dikembangkan sehingga dengan demikian maka akan mencapai maksud dan tujuan yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dari Koperasi yang dibentuk dan juga dapat mensejahterakan pengurus dan anggota koperasi khususnya dan masyarakat pada umumnya yang mempunyai kesamaan kepentingan ekonomi.
Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan ini adalah:
1.      Pengurus dan anggota KSU Jibogol mampu menjalankan koperasi beradasarkan asas kekeluargaan yang tertuang dalam AD-ART Koperasi.
2.      Pengurus dan anggota Kopeasi dapat mempersiapkan diri dan lembaga yang dijalankan untuk menuju sertifikasi pengolahan hasil hutan yang dikelolah secara berkelanjutan
3.      Pengurus dan Anggota koperasi dapat mengimplementasikan praktek-praktek silvikultur yang merupakan syarat untuk menuju sertifiaksi.
4.      Adanya perhatian yang berkelanjutan terhadap pengurus dan anggota koperasi
Tujuan dari kegiatan ini adalah;
1.      Memastikan implementasi praktek silvikultur menuju sertifikasi
2.      Memastikan kegiatan kapasitas pengurus dan anggota KSU Jibogol Kampung Guriat dalam pengelolahan Hutan lestari
3.      Mengetahui peran aktif masyarakat dalam program pengelolahan hutan berkelanjutan pada masyarakat adat Kampung Guriat.
Ruang Lingkup Wilayah Kerja
Lingkup wilayah kerja pada Dsitrik Unurum Guay yang didalamnya terdapat 5 (lima) wilayah adat namun dalam hal ini diambil Kampung Guriat. Distrik Unurum Guay memiliki luas wilayah ± 3. 131,29 km2 dengan batas-batas sebagai berikut;
·         Sebelah Timur berbatasan dengan Distrik Nimboran dan Distrik Ninbokran
·         Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Sarmi
·         Sebelah Utara berbatasan dengan Distrik Demta
·         Sebelah Selatan berbatasan dengan Distrik Kaureh
Luas wilayah adat untuk Kampung Guriat Distrik Unurum Guay adalah ± 1. 700 km2.
Ruang Lingkup Substansi
1. Memastikan implementasi praktek silvikultur menuju sertifikasi
2. Memastikan kegiatan kapasitas pengurus dan anggota KSU Jibogol Kampung Guriat dalam pengelolahan Hutan lestari
3. Mengetahui peran aktif masyarakat dalam program pengelolahan hutan berkelanjutan pada masyarakat adat Kampung Guriat
METODOLOGI
Waktu dan Tempat
Kegiatan pendampingan ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 9 Desember 2010, bertempat di Kampung Guriad, Distrik Unurum Guay Kabupaten Jayapura.
Metode
Metode yang digunakan dalam pendampingan masyarakat di Kampung Guariat Distrik Unurum Guay adalah diskusi dan pendekatan dengan masyarkat setempat pengelolah KSU Jibogol serta pengamatan langsung di lapangan.
Bidang Tugas
Bidang tugas yang dilaksanakan selama pendampingan pengurus dan anggota Koperasi Serba Usaha ( KSU) JIBOGOL adalah mengetahui adanya implemantasi praktek silvikultur dan peningkatan pengurus dan anggota KSU JIBOGOL Kampung Guriad dalam pengelolaan hutan lestari berbasis masyarakat adat Kampung Guriad Distrik Unurum Guay.
Out put yang Diharapkan
Keluaran yang diharapkan dari hasil ini pada Kelompok Masyarakat Adat Restorasi Hutan dan Kelompok Kopersi KSU JIBOGOL adalah:
1.      Pemahaman tentang pengelolaan hutan dengan menerapkan teknik silvikultur
2.      Masyarakat dapat mengaplikasikan teknik silvikultur dengan melibatkan pengetahuan lokal (adat istiadat) yang dimilikinya untuk program konservasi.
3.      Kapasitas pengurus dan anggota KSU Jibogol Kampung Guriat semakin meningkat.
4.      Adanya perhatian untuk mengembangkan Koperasi.
5.      Adanya masukan kepada lembaga-lembaga terkait yang berhubungan langsung dengan Koperasi JIBOGOL, sehingga memberikan perhatian yang berkelanjutan.

HASIL
Hasil Kegiatan
            Pendampingan yang telah dilakukan pada tanggal 1 sampai 9 Desember 2010, dengan sasaran adalah badan pengurus dan anggota KSU JIBOGOL di kampung guriad distrik unurum guay. Dari hasil pendampingan dalam waktu 2 (dua) minggu dengan tujuan yang ingin dicapai adalah mengetahui adanya implementasi teknik silvikultur dengan maksud untuk mencapai sertifikasi lahan dan hasil hutan kayu. Tujuan lainnya adalah untuk mengetahui adanya peningkatan kapasitas pengurus dan anggota dari KSU JIBOGOL kampung guriad dalam pengelolaan hutan lestari masyarakat adat kampung guriad distrik unurum guay.
`           Berdasarkan hasil pendampingan dengan menggunakan metode diskusi dan pengamatan langsung di lapanagn, maka ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian khusus dan juga beberapa dianntaranya adalah usaha-usaha yang diharapkan oleh masyarakat pengelolah koperasi, khususnya Koperasi JIBOGOL Kampung Guriad.

1.      Implementasi Teknik Silvikultur Menuju Sertifikasi
Berdasarkan hasil pengamtan yang dilakukan selama  2 (dus) minggu tersebut diketahui bahwa sudah ada tindakan silvikultur yang telah dilakukan. Tindakan silvikultur tersebut adalah pembuatan persemaian dan permudaan tanaman. Inventarisasi tegakan tinggal untuk jenis kayu meranti dan kayu rimba campuran serta telah dilakukannya kajian tentang Kawasan Hutan Bernilai Konservsi Tinggi (HCVF).
Praktek silvikultur lainnya belum dilakukan karena belum ada ijin dari dinas kehutaan untuk melakukan pengambilan kayu, sehinga hal-hal yang menyankut dengan pembukaan lahan belum dilakukan. Namun hingga saat ini hutan yang meruapakan kawasan konseni masih dijaga oleh masyarakat setempat, karena hutan bagi mereka adalah sumber segala-galanya yang dapat menghidupkan genereasi-ke generasi.
Petak persemaian yang sudah dibuat berukuran 20x10 m dan letaknya dekat dengan Kali Tuarim, sehingga dimaksudkan agar mudah untuk diarawat terutama untuk penyiraman. Berdasarkan pengamatan pada hari pertama pendampingan ini dilakukan ditemukan bahwa lokasi dan petak pesemaian tersebut tidak terawat dengan baik dan sudah ditumbuhi semak dan pohon-pohon kecil. Kerusakan dan tidak diperhatikannya petak semai ini disebabkan karena sering terjadi banjir tahunan yang melanda Kali Tuarim yang sering membawah lumpur dan kotoran berupa kayu-kayu sehingga, persemaian tersebut ditinggalkan begitu saja tanpa ada usaha untuk memindahkannya ke tempat yang aman dan mudah dipantau.

2.  Kapasitas Pengurus dan Anggota KSU JIBOGOL Kampung Guriad.
Dalam pengelolaan koperasi yang telah berjalan selama ± 3 tahun setelah terbentuknya koperasi ini yakni dari tahun 2008-2010, terutama untuk kapasitas dari badan pengurus diketahui masih kurang. Berdasarkan hasil diskusi dengan ketua KSU JIBOGOL Bpk. Hendrik Kulang, dikatakan bahwa masyarakat pengelolah Kopersai Serba Usaha (KSU) JIBOGOL dalam pengelolaannya kemauan untuk melakukan suatu usaha bersama masih sangat kurang, hal ini disebabkan karena didalamnya memiliki aturan-aturan yang bagi masyarakat setempat belum tahu dan  kurang memahami. Sehingga mereka lebih memilih aktifitas pribadi atau keluarga.
Selain itu juga pengurus dan anggotanya merupakan masyarakat yang awalnya adala karyawan yang bekerja di salah satu HPH yang mengelolah hutan di sekitar Kampung Guriad, sehingga mereka sanggat dipengaruhi oleh “biaya intensiff” atau dalam bentuk upah kerja. Pada umumnya masyarakat Kampung Guriad masih kurang aktif terlibat dalam program-program koperasi. Koperasi Serba Usaha (KSU) Jibogol telah memiliki satu orang yang mendapat pelatihan dan sertifkat untuk Pengujian Kayu Bulat, yaitu Enos Kulang.
Berdasarkan diskusi yang dilakukan bahwa dalam pengelolaan koperasi Jobogol tidak adanya kegiatan di dalam koperasi disebabkan oleh kendala-kendala yanga berasal dari anggota dan pengurus serta dari luar koperasi. Salah satunya adalah aktifitas masyarkat yang lebih tinggi, sehingga perhatiannya kurang untuk kegiatan lain. Selain itu mereka sangat tergantung dengan “biaya intensif” atau upah.


Hasil Diskusi dengan Badan Pengrus KSU JIBOGOL
Berdasarkan hasil diskusi dengan bapak Enos Kulang dikatakan bahwa pada awalnya koperasi ini berjalan dengan baik terutama untuk hal-hal administrasi dan usah lain seperti pembelian dan penjualan biji cacao (Coklat) yang dibeli dari salah satu anggota koperasi yang mempunyai lahan coklat dengan harga ± Rp. 11.000;/kg, kemudian dijual ke kota/pasar seharga Rp. 15.000;-Rp. 20.000; sedangkan modal yang dimiliki untuk membeli kakao hanya Rp. 2 juta untuk satu kali pembelian, ini belum dihitung dengan biaya transportasi. Sehingga untung yang didapat tidak bisa mengembalikan modal yang diperoleh sebelumnya dan dikatakan juga bahwa penjualan kakao ini sangat tergantung oleh harga pasar karena belum ada pembeli yang pasti untuk membeli kakao yang berasal dari Kopersai Jibogol.
Kendala lain yang sangat mempengaruhi pengurus untuk megembangkan usaha lain yaitu modal awal. Modal awal sendiri diperoleh dari sumbangan pokok dan sumbangan bulanan serta sisa hasil usaha sebelumnya dari pengurus dan anggota koperasi. Beradasarkan AD/ART badan pengurus bahwa modal awal diperoleh dari simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, hibah dan sumber lainya yang tertuang dalam Bab X pasal 32 AD/ART KSU-JIBOGOL tentang modal koperasi. Selama ini sumbangan tersebut tidak dilakukan.
Dalam badan pengurus dan anggota KSU JIBOGOL badan pengurus jarang mengadakan rapat-rapat kerja, rapat pengurus untuk membahas tentang masalah yang dialami dalam keperasi dan belum adanya program kerja untuk satu tahun, sehingga dampak yang diperoleh adalah kurangnya motifasi dan keaktifan dari anggota untuk mengikuti kegiatan koperasi.
Kendala lain yaitu terdapat aktifits penambangan tradisional batu kali, sehingga masyarakat lebih memilih ke aktifitas yang langsung menghasilkan uang. Batu kali yang diambil dari dalam badan sungai Tuarim kemudian dijual ke tempat-tempat pembangunan rumah dan proyek jembatan dengan harga Rp. 500.00;-Rp. 700.000;. aktifitas ini dilakukan setiap hari mulai dari pagi hingga sore hari dengan melibatkan seluruh anggota keluarga.
 Hal lain yang mempengaruhi peningkatan kapasitas pengurus yaitu sebagian dari pengurus sudah tidak bertempat tinggal lagi di Kampung Guriad, dengan alasan ada yang sudah bekerja di Kabupaten Sarmi dan ada yang sudah keluar dari dari kampung dengan tidak ada alasan yang jelas, sehingga sulit untuk mengadakan koordinasi didalam pengurus.
Hasil diskusi yang dilakukan dengan Badan Pengurus KSU JIBOGOL Kampung Guriad yang dilakukan di Rumah Bpk. Hendrik Kulang pada hari Selasa 7 Desember 2010 yang dihadiri oleh 2 (dua) orang yakni Bpk. Hendrik Kulang (Ketua) dan Bpk. N. Birawa. Diskusi yang dilakukan diarahkan ke masalah atau kendala-kendala yang dihadapi oleh badan pengurus, recana pembuatan kembali persemaian dan usaha-usaha yang dapat dilakukan sebelum pengambilan hasil hutan seperti yang menjadi tujuan berdirinya koperasi ini.
Dari perbincangan dengan pengurus koperasi Jibogol, maka disimpulkan sebagai berikut:
a.       Kendala-kendala yang ditemukan berdasarkan hasil diskusi dengan badan pengurus dan Anggota KSU JIBOGOL Kampung Guriad
-         Pengurus dan anggota koperasi belum berjalan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Koperasai.
-         Kurang partisipasif anggota dalam mendukung program kerja yang disepakati bersama terutama dalam pengelolaan Jual-Beli Kakao.
-         Belum adanya modal yang cukup untuk membuat usaha lain, selain usaha Jual-Beli Kakao, sehingga masyarakat anggota koperasi mencari aktifitas lain yang mendukung kebutuhan pribadi atau keluarga.
-         Kurang adanya kekompakan didalam badan pengurus dan anggota, tidak adanya saling percaya antara pengurus dan anggota terutama dalam pengelolaan barang berupa uang tunai.
-         Belum dibuatnya buku rekening atas nama koperasi.

b.      Rencana Pembuatan Pesemaian
Berdasarkan hasil kesepakan bersama badan pengurus dan anggota dalam pembicaraan mengenai persemain, disimpulkan sebagai berikut:
-         Petak persemaian yang dahulu dibuat di tepian Kali Tuarim akan dipindahkan ke  sebalah selatan dari kantor koperasi Jibogol atau belakang rumah Bpk. Hendrik Kulang.
-         Rencana pembuatan persemaian akan dibuat dalam 2 (dua) petak, petak pertama adalah petak pembenihan dan akan disemaikan jenis tanaman kehutanan yang berasal dari biji dan benih cabutan dari hutan alam. Sedangkan petak semai yang lainnya adalah untuk benih-benih yang tingginya mencapai ± 15-20 cm yang akan dipersiapkan untuk ditanam pada lokasi yang sudah disiapkan yang berasal dari petak pembenihan (petak semai I).
-         Pada petak persemaian jenis benih yang akan semaikan adalah jenis tanaman kehutanan seperti, matoa, bintanggur dan jenis tanaman lainnya. Selain itu juga yang akan disemaikan adalah jenis tanaman perkebunan.
-         Jenis tanaman perkebunan yang diminta dari masyarakat adalah tanaman rambutan, langsat, mangga, durian, pinang.
-         Pada bulan januari minggu pertama disepakati akan mulai dibangun persemaian untuk kedua tempat, terutama untuk lokasi persemaian I.
Rencana pemindahan lokasi semai dengan pertimbangan tempat yang lama adalah lokasi tersebut merupakan lokasi langganan banjir tahunan yang berasal dari Kali Tuarim, terdapat gangguan dari binatang liar dan sapi. Sedangkan untuk lokasi yang baru dengan pertimbangan bahwa petak persemaian yang dekat  dengan kantor dan akan lebih mudah untuk dijangkau, dirawat dan mudah dipantau serta menjadi aset yang dapat dilihat langsung oleh para tamu yang berkunjung ke Koperasi Jibogol, sedangkan untuk petak semai yang lain merupakan tempat pembenihan yang dekat dengan sumber air sehingga mudah untuk dirawat dan terlindung dari gangguan luar.
c.       Usaha-usaha lain yang diharapkan untuk dikembangkan
Jenis usaha lain yang diharapkan untuk dikembangkan oleh koperasi Jibogol adalah:
-         Membuka toko/kios yang menjual kebutuhan pokok yang masyarakat kampung guriad (tempat strategis karena tidak ada kios didalam kampung).
-         Mengembangkan kembali Jual-beli Kakao.
-         Mengembangkan usaha pemeliharaan ikan air tawar (mujair, ikan mas, lele)
-         Jenis usaha laiannya adalah peternakan, pertanian dan pariwisata.
-         Untuk usaha pariwisata yang akan dikembangkan adalah keindahan dari tempat bermain burung Cenderawisih dan tempat pemancingan alam.

Kegitan yang dilakukan bersama Badan pengurus dan anggota KSU JIBOGOL
            Pada agenda minggu pertama berada di kampung Guriad, kegiatan yang dilakukan adalah pertemuan dengan Badang Pengurus dan Anggota dengan agenda yang akan dibicarakan adalah perkenalan diri dengan pengurus koperasi, pengenalan bidang tugas yang akan dilakasanakan dan sebalinya. Namun agenda ini tidak terealisasi karena tidak ada pengurus dan anggota koperasi yang datang/hadir.
Kegiatan berikut yang dilakukan adalah melihat lokasi persemaian yang dilakukan pada hari kamis 3 Desember 2010. Pada kegiatan ini ditemukan bahwa lokasi petak persemaian yang berada di Tepian Kali Tuarim tidak terurus dengan baik sehingga para net yang sudah ditutupi semak diambil dan simpan di posko koperasi.
            Pada meinggu kedua hari Minggu tanggal 6 Desember 2010, direncakan untuk diadakan pertemuan dengan pertimbangan hari minggu adalah hari libur dari aktifitas harian, namun pada kesempatan ini juga tidak ada pengurus yang hadir, sehingg pertemuan tersebut di tunda hingga pada hari Selasa 8 Desember 2010. Pada pertemuan ini agenda yang dibicarakan adalah rencana pemuatan kembali persemaian, diskusi tentang kepengurusan pengurus koperasi serta masalah yang timbul didalam pengolaan koperasi. Kemudian hari kamis persiapan untuk pulang.

PENUTUP
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
            Berdasarkan hasil pengamatan dan hasil diskusi yang dilakukan di Kampung Guriad pada Kelompok KSU Jibogol dalam rangka pengelolaan hutan lestari berabasis masyarakat hukum adat dan implentasi praktek silvikultur menuju sertifikasi, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Praktek silvikultur yang diharapkan belum berjalan dengan baik karena disebabkan oleh berbagai kendala.
2.      Kurang adanya pendampingan dan pembinaan di bidang silvikultur.
3.      Kapasitas pengurus dan anggota KSU Jobogol Kampung Guriad mengalami penurunan yang disebabkan oleh kurangnya kekompakan dan parsitipatif anggota dan pengurus.
4.      Tidak adanya partisipatif dari anggota untuk mengembangkan usaha koperasi atau usaha lainnya yang sejalan dengan tujuan dan maksud dari didirikannya koperasi.
5.      Pengurus dan anggota koperasi belum memahami proses pengelolaan koperasi terutama dalam bidang adminsitrasi, pengelolaan keungan terutama sumbangan dan iuran wajib anggota.
6.      Kurang adanya koordinasi antara pengurus dan anggota dan sebaliknya.

Saran
            Berdasarkan hasil diskusi dengan pengurus dan anggota Koperasi Jibogol, teradapat beberapa saran yang disampaikan, yaitu:
  1. Diharapkan harus ada pendampingan yang lebih kontinu terhadap cara pengelolaan administrasi keuangan.
  2. Diharapkan adanya pendampingan dari Dinas Kehutanan menyangkut pengelolaan persemaian dan pemakaian pupuk tanaman.
  3. Diharapkan selain adanya benih cabutan tanaman kehutanan, juga ada benih dalam bentuk biji terutama untuk jenis tanaman kehutanan dan perkebunan (tanaman jangka panjang) yang disediakan oleh lembaga-lembaga terkait.
  4. Perlu adanya perhatian dari sponsor atau stakholder mengenai bantuan modal untuk usaha dibidang lain untuk pengembangan kios dan jula beli Kakao atau jenis usaha lainnya.
  5. Perlu adanya pendampingan terutama anggota koperasi mengenai peningkatan kapasitas baik anggota maupun pengurus Koperasi.
  6. Diharapkan ada perhatian terus menerus yang dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang berkaitan dengan teknis pengelolaan koperasi dan usaha-usaha lain yang akan lakukan.

DAFTAR PUSTAKA
Baru, M, L, M, 2007. Laporan Kerja Praktek; Peranan Sistem Geografis (GIS) terhadap Pemetaan Partisipatif Di Distrik Unurum Guay Kabupaten Jayapura. Jayapura.
Effendi, Elfian dan Merill, Reed. 2001. Memperkuat Pendekatan Partisipasif dalam Pengelolaan Kawasan Konservasi di Era Transisi dan Otonomi Daerah. Beberapa pelajaran menarik dari program NRM/EPIQ. NRM/EPIQ program, Jakarta.
Tim Penyusun, 2008. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi serba usaha Jibogol, kampugn Guriad Distrik Unurum Guay Kab. Jayapura.
WWF Indonesia Region Sahul Papua. 2009. Dokumen rencana Kelola IUPHHK-Masyarakat Hukum Adat Koperasi JIBOGOL Kampung Guryat Distrik Unurum Guay Kabuoaten Jayapura. Kabupaten Jayapura.


BALO (minuman lokal merusak generasi Papua)

BALO (Sang Minuman Lokal)

Minuman hasil Fermentasi dari Buah-buah atau Air cucian beras yang dapat membunuh mu. #AW

Ilustrasi: Takaran Minuman Balo 

         Balo adalah sejenis minuman lokal yang diproduksi dari hasil fermentasi antara air cucian beras dengan pengembang roti yakni vermipan yang di simpan selama 3-5 hari dalam wadah yang tertutup. kadar alkohol pada minuman ini hampir tidak ada khsusnya untuk senyawa etanol pada jenis minuman yang berlebel Depkes berkisar antara 1-5% sedangkan pada Jenis minuman Balo halpit tidak ada. sehingga kadar pada minuman ini tidak ada.
      Orang terlihat mabuk karena minuman ini diakibatkan karena minuman yang di konsumsi pada dosis yang cukup banyak. hal ini berakibat dari kadar etanol yang terdapat pada balo jika dikonsumsi pada dosis yang cukup banyak akan meninmbulkan alkohol. jenis minuman ini setelah di minum akan merangsang bagian saraf pusat sehingga konsumen tersebut akan terlihat pusing dan akan bertambah berat badannya. akibat lain dari pada mengkonsumsi minuman ini adalah lambung/usus yang secara terus menerus bekerja akan mengalami pembengkakan akibat dari pengaruh bahan pengembang roti tadi.
        Banyangkan saja jika kita menaruh karet gelang ke dalam larutan minyak tanah, apa yang terjadi. karet gelang tersebut akan mengambang dan mudah untuk rusak. hal demikian sama juga dengan lambung kita jika dimasukan minuman tersebut.
Minuman Balo merupakan minuman yang merusak anak2 Papua, mari sekarang kita perangi miras agar anak2 papua yaitu saya, kamu dan mereka boleh selamat dari mala petakah bersar ini. 
No GDRUGS and No Drunk.........We Love Healty.........
Di dalam Tubuh yang sehat terdapat Jiwa Yang sehat...........

By. Agus_Wian

Belajar Hal Baru di Kota Saint Peterburg, Rusia.

Sankt-Peterburg (Dalam Bahasa Rusia: Санкт-Петербу́рг) adalah kota di Rusia. Kota ini dulunya bernama Petrograd dari tahun 1914-1924, dan L...